Tuesday, 10 July 2018

RESOLUSI ATAU INTROSPEKSI






TAHUN AJARAN BARU DATANG : RESOLUSI ATAU INTROSPEKSI?


Fenomena Tahun Ajaran Baru menjadi hal yang sangat ditunggu, terutama bagi peserta didik yang ingin merasakan jenjang pendidikan dan pembelajaran dengan suasana yang baru. Tahun ajaran merupakan tingkatan atau masa belajar peserta didik menempuh pendidikan dengan waktu yang telah ditentukan. Bagi mereka yang sudah merasakan pendidikan dan pembelajaran, maka tahun ini menjadi situasi yang berbeda (naik kelas) dari pendidikan dan pembelajaran yang sudah ditempuh sebelumnya. Adapun bagi peserta didik yang telah berhasil melalui masa belajar dengan waktu yang telah ditentukan, mereka akan memasuki jenjang yang berbeda dari jenjang pendidikan sebelumnya. Seperti sekolah dasar ke sekolah menengah pertama, dari sekolah menengah pertama ke menengah atas, bahkan dari menengah atas sampai pada jenjang universitas.

Proses yang panjang serta melelahkan harus dilalui untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan hati. Memang tidak murah dan mudah bagi kita untuk memastikan bahwa pendidikan yang kita akan peroleh sesuai dengan hasil yang diiinginkan. Butuh waktu dan usaha yang maksimal agar hasil yang diharapkan sesuai dengan proses yang dijalankan.




Pandangan kita terhadap tahun ajaran baru ini harus dibuka secara luas, mawas diri dan menilai apakah kita sudah siap untuk menjalani tahun ajaran baru ini melebihi apa yang sudah kita dapatkan dari tahun sebelumnya. Dengan kata lain, tahun ajaran baru dijadikan sebagai batu loncatan untuk mengenali potensi, berprestasi dan berinovasi untuk bekal di masa yang akan datang.

Sampai saat ini, kehadiran kita meramaikan wahana pendidikan (belajar) agar kita menjadi warga pelajar yang terus berprestasi, bukan untuk selfi karena mengikuti tren saat ini. Kita harus mengejar potensi yang kita miliki, bukan untuk menjadi artis tik tok yang tidak pasti. Semuanya harus kita tuntaskan pada tahun ajaran baru ini.

Perlu diketahui oleh kita, generasi terpelajar seperti kita harus memastikan bahwa suatu saat nanti, kita hadir dalam memperbaiki bahkan memajukan bangsa ini. Karena pada tahun 2020-2030 Indonesia akan diwarnai dengan fenomena bonus demografi. Mungkin sebagian besar kita masih belum mengetahui tentang bonus demografi yang akan diperoleh Indonesia pada tahun 2020-2030. Hal pertama yang muncul di benak masyarakat adalah apa sih bonus demografi itu? Bonus demografi adalah keadaan di mana usia muda (produktif) akan lebih banyak dibandingkan dengan usia pra-muda (tua/non produktif). Akan ada kenaikan sekitar 70% untuk usia muda yaitu usia mulai dari 15 sampai dengan usia 64 tahun. Sedangkan 30% merupakan usia pra-muda (tua/non produktif) yaitu usia mulai dari 14 tahun ke bawah dan usia mulai dari 65 tahun ke atas (CNN Student, 2017).

Pada bonus demografi ini pergerakan dan peluang kemajuan bangsa akan didominasi oleh kita yang masih muda. Yang artinya pada 2020 sampai dengan 2030, Indonesia akan memiliki sumber daya manusia yang usianya didominasi oleh usia muda, yang dapat berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Pertanyaanya ialah apakah kita sudah siap dengan fenomena bonus demografi? Bekal apa yang akan kita sudah persiapkan? Bagaimana cara mencapai agar kita menjadi seseorang yang berprestasi? Apakah suatu saat nanti saya bisa menjadi seseorang yang bermanfaat untuk bangsa dan negara? ataukah saya hanya menjadi pelengkap dari jumlah pengangguran yang ada? Jawaban ini tentu akan kita dapatkan dari tahun ajaran baru ini.

Kita harus menjadi orang yang bermimpi besar untuk menggapai tujuan yang besar. Saya mengingat M. Angelo seorang pelukis terkenal mengungkapkan “I fear not and you fail to achieve a dream, which I can not find you to achieve your dreams and dreams too low”. (yang saya takutkan bukan anda gagal meraih mimpi, yang saya takutkan anda berhasil meraih mimpi dan mimpi anda terlalu rendah). Dengan bermimpi kalian akan memperoleh jati diri untuk kalian pegang di kemudian hari.
Dan tahun ajaran baru ini menjadi fasilitas kalian untuk meningkatkan mimpi dan prestasi dalam belajar, tentunya kalian perlu memperbaiki kualitas cara belajar kalian dari sebelumnya. ada baiknya kamu buat persiapan matang di awal tahun ini, agar diakhir nanti kalian tinggal menuai hasil yang diinginkan.
1. Berdoa dengan niat menuntut ilmu
Doa menjadi kekuatan kita untuk memperoleh hasil kerja keras yang sudah kita lakukan dalam menuntut ilmu. Dalam menuntut ilmu juga harus didasari niat untuk bersyukur kepada Allah SWT atas kenikmatan akal dan kesehatan badan.
2. Bersungguh-sungguh dalam belajar
Segala sesuatu harus didasari oleh keinginan yang kuat. Motivasi yang tinggi untuk bersungguh-sungguh belajar dengan harapan dan keinginan mencapai kesuksesan. Jika tidak, proses belajar kita akan sia-sia.
3. Dekat dengan catatan
Dekat dengan catatan berarti kalian telah mengerti bahwa ilmu yang didapatkan adalah ilmu yang sangat penting. Catatlah pelajaran yang telah diberikan. Ulangi dan pahami kembali dengan membaca catatan kalian setelah pelajaran yang diberikan itu selesai. Dan buatlah rangkuman kecil dari apa yang telah kalian pahami.
4. Fokus saat belajar di kelas
Usahakan selalu konsentrasi penuh dalam pembelajaran di kelas. Materi yang disampaikan sebaiknya diperhatikan karena sewaktu waktu hal itu akan menjadi bahan tambahan pada saat ujian.
5. Belajar secara bertahap
Belajar mendadak memang tidak efektif yang justru mengakibatkan kita pada lupa apa yang telah dipelajari. Konsisten dan mau mengulangi pelajaran yang didapatkan adalah kunci. Materi banyak bukan masalah. Cara yang paling efektif ialah membuat ringkasan tiap pelajran, kalau perlu kalian buat table, pohon bercabang, gambar, peta konsep agar mudah di pahami
6. Cari waktu yang tepat untuk belajar
Tiap orang punya waktu yang cocok untuk belajar, tergantung situasi dan kondisi seseorang. Penelitian telah membuktikan waktu shubuh adalah waktu yang efektif. Karena pada saat itu, otak kita sedang mengalami proses pemasukan oksigen secara maksimal. Selain itu, belajar sebelum tidur pun dianjurkan, karena menjadi refleksi pikiran kita dari apa yang telah kita pelajari seharian.
7. Anti dengan remedial
Remedial ialah proses perbaikan atau pengulangan dari salah satu materi belajar. Hal ini menjadi kegelisahan dan kekhawatiran bagi kita. Tentu kita tidak menginginkan hal ini terjadi. Bagaimanapun remedial bisa kita hindari dengan cara berupa untuk meningkatkan kualitas belajar diluar ataupun di dalam kelas. Walaupun tujuanya untuk mengukur keberhasilan, akan tetapi berhasil dengan tidak masuk dalam remedial itu lebih menyenangkan. Mulai saat ini, tanamkan pada diri kalian untuk katakan “Kita Anti Remedial”. Apalah bisa, jawabanya tentu bisa...

Tahun ajaran baru memang penuh dengan warna, bahagia dan nostalgia. Dijalankan dengan penuh suka cita, dengan berharap akan lebih baik dari sebelumnya. Tidak mengulangi kesalahan yang sama menjadi keniscayaan bagi kita. Mari kita tanamkan tahun ini dengan prestasi, bukan untuk siapa siapa karena hanya untuk kita. Tanamkan potensi yang kita miliki, dari kita untuk MIFA.
Selamat Tahun Ajaran Baru 2018/2019 semoga tahun ini dan tahun selanjutnya miliki kita bersama....


Penulis : Nayyif Sujudi, M.Pd

Editor : Teguh Budianto, S.Pd